Sebuah kegelisahan itu muncul ketika melihat sendiri ada yang beda pada kesenian Jaran Kepang Temanggung, seperti pada saat penulis kecil dibandingkan dengan kondisiJaran Kepang Temanggung di awal tahun dua ribuan. Ada wujud visual JaranKepang tahun 1980andan di era tahun 2000an yang terasa sekali bedanya. Seperti bentuk ikat kepala para pemainnya, dimana saat era tahun 80an, ikat kepala ada dari kain batik, namun sekarang (2018) diganti dengan wig besar. Juga riasan yang dulu pemainnya terlihat ganteng, sekarang seperti “buto”. Padahal, kesenian ini sudah menjadi muatan lokal kesenian di Temanggung, bahkan sudah menjadi ciri khas kesenian asli kabupaten Temanggung, Untuk itu, atas dasar kegelisahan tersebut, penulis mencoba melakukan penelitian dengan mendokumentasikan secara fotografi tentang kesenian Jarang Kepang Temanggung yang asli.