Sensatopia: Stimulus Sensasionalistic Ruang

Saat pendekatan fisik tidak mampu memahami karya arsitektur secara tuntas, maka pendekatan metafisik dapat digunakan (Hardjoko, 2011). Fenomena yang sederhana dan nyata yang sering ditemui dalam lingkungan perkotaan, ketika jalan difungsikan oleh anak-anak sebagai playground dan ketika zebra cross hadir sebagai catwalk. Memahami ambigu fungsi tersebut tidaklah mudah jika pendekatan dilakukan dengan pendekatan fisik.

Berbekal pengalaman masa kecil, dilengkapi dengan proses pembelajaran yang panjang dan membutuhkan waktu, serta dipadukan dengan beberapa hasil penelitian menginspirasi buku ini. Kiranya buku yang ditulis dalam bentuk monograf ini mampu memberikan jawaban tentang: mengapa anak-anak hadir dan berkegiatan pada ruang publik yang kadang berpotensi membahayakan keselamatan mereka? Bukannya menghindar, mereka justru sangat menikmati kegiatan bermain pada ruang tersebut. Mereka tetap hadir, tidak hanya sekali, tetapi acapkali.

Buku ini berupaya untuk memberi kemudahan dalam memahami ruang yang ambigu secara fungsi. Walau dirancang dengan fungsi tertentu, namun kadang fungsi lain muncul mengisi ruang tersebut. Fungsi yang kadang kehadirannya dipastikan bukan bagian dari perencanaan. Fungsi yang muncul karena secara inderawi ternyata ruang tersebut mampu memberikan kekebasan, kegembiraan, dan menghadirkan kejutan. Dengan pendekatan metafisik stimulus sensasionalistic ruang bisa terungkap.